Fungsi Fiberglass Pada Material Septic Tank Biotech

Fungsi Fiberglass Pada Material Septic Tank Biotech

Septic Tank. Limbah kotoran manusia terkadang menjadi masalah yang sering terjadi di bangunan rumah tinggal maupun bangunan perkantoran. Karena memang limbah kotoran manusia sangat berbeda dengan limbah sampah pada umum nya. Jika limbah sampah biasa akan dibuang ke TPA dengan plastik sampah, berbeda dengan limbah kotoran yang lebih merusak dan lebih berpotensi untuk mencemari lingkungan. Maka dari itu banyak masyarakat yang membuat sebuah tempat penyimpanan, yang khusus untuk menampung kotoran manusia. Biasanya tempat penyimpanan ini disebut dengan septic tank.

Septic tank juga akan ditanam di bawah tanah untuk menghemat tempat. Secara sekilas mungkin masalah kotoran manusia sudah selesai dengan solusi seperti diatas. Namun material ini konvensional biasanya terbuat dari semen beton, dan itu akan menjadi masalah yang cukup serius untuk jangka panjang.

Semen beton memiliki kekurangan pada ketahanan nya terhadap kelembaban dan air. Jika dipaksakan maka dikhawatirkan akan terjadi kegagalan struktur pada material ini, yaitu hancur nya material secara total. Karena itu pula menggunakan semen beton untuk material ini bukanlah solusi jangka panjang yang baik.

"Septic Tank"

Mengenal Septic Tank biotech

Septic tank biotech adalah terobosan terbaru untuk masalah limbah kotoran manusia. Hal tersebut karena septic tank biotech menggunakan bahan baku yang sangat berbeda dari septic tank konvensional. Bahan baku tersebut adalah fiberglass. Karena hal itu pula septic tank biotech memiliki ketahanan yang sangat tinggi hampir di segala bidang. Mulai dari sinar UV, suhu tinggi, cairan asam, dan masih banyak lagi. Karena ketahanan yang tinggi inilah septic tank biotech akan terhindar dari resiko kegagalan struktur.

Septic tank biotech bukan hanya berfungsi sebagai penyimpanan saja, namun dapat berfungsi untuk menetralisir dan mengurai kotoran agar dapat dibuang tanpa harus memiliki resiko kerusakan lingkungan yang tinggi.

Mengapa Harus Fiberglass?

Fiberglass adalah sebuah serat yang berasal dari pecahan kaca. Walaupun demikian serat fiberglass memiliki ketahanan yang tinggi tidak seperti kaca. Namun karena fiberglass terbuat dari kaca maka keunggulan keunggulan kaca akan terbawa dan merekat ke dalam fiberglass. Seperti ketahanan terhadap suhu tinggi, sinar UV, suhu ekstrim, cairan asam, dan masih banyak lagi. Selain kuat namun tetap setiap material yang terbuat dari fiberglass memiliki  beban yang ringan. Fiberglass sendiri dibuat dengan cara pecahan pecahan kaca dipanaskan, lalu cairan kaca panas akan ditarik sehingga membentuk seperti serat serat kaca yang tipis.

Selain itu biotech ada banyak material yang terbuat dari fiberglass. Seperti fiberglass grease trap, panel tank, ground tank, dan lain sebagainya. Fiberglass banyak digunakan dalam material material tersebut dikarenakan, material itu sendiri yang ditempatkan di area dengan kondisi ekstrim. Seperti panel tank yang harus di jemur selama 12 jam di terik matahari, atau fiberglass grease trap yang harus menampung limbah dapur yang sangat korosif dan asam.

Geotextile Non Woven Sebagai Solusi Atasi Tanah Longsor

Geotextile Non Woven Sebagai Solusi Atasi Tanah Longsor

Non Woven. Tanah longsor adalah bencana yang sangat merugikan bagi siapa saja yang ada di atas maupun dibawah area tebing. Kerugian nya mulai dari harta benda hingga korban jiwa masyarakat sekitar tebing. Namun sebenarnya tidak semua tanah longsor berasal dari tebing alami namun ada yang dapat terjadi dari tebing tebing buatan manusia yang tidak mampu menahan beban nya sendiri, atau karena material tanah yang digunakan untuk membangun tebing tidaklah memadai, semisal tanah rawa, tanah lunak, pasir, dan lain sebagainya. Tebing buatan tersebut dibuat dengan berbagai kepentingan, mulai dari proteksi proyek konstruksi hingga bagian dari proyek konstruksi tersebut.

"Non Woven"

Tidak semua tebing buatan dapat berbahaya dan dapat menimbulkan tanah longsor namun tetap keberadaan tebing yang dekat pemukiman harus diwaspadai. Maka dari itu diperlukan material geosintetik yang dapat berfungsi sebagai perkuatan tebing secara buatan.

Geosintetik sendiri adalah teknologi yang diciptakan umat manusia untuk mengatasi masalah kualitas tanah yang tidak sesuai standar. Geosintetik terdiri dari Geo=bumi, dan sintetik = material buatan. Jika digabungkan maka geosintetik adalah material buatan manusia yang bertujuan untuk dipakai di tanah(bumi).

Apa Itu Geotextile Non Woven

Salah satu turunan dari geosintetik adalah geotextile non woven yang sangat populer digunakan dalam berbagai kepentingan proyek konstruksi. Geotextile non woven adalah material PP yang berfungsi sebagai perkuatan, filtrasi, dan stabilisator pada berbagai proyek. Karena keberagaman dari tujuan geotextile non woven membuat material ini memiliki pengaplikasian yang cukup luas, seperti:

  • Pelapis Sistem Drainase Dengan Geopipe
  • Perkuatan Tanah Lunak Pada Proyek Konstruksi
  • Menjadi Sarung Dari Material Geobag
  • Penyaring Air Pada Modular Tank

Namun dari banyaknya contoh pengaplikasian dari geotextile non woven di atas masih ada satu pengaplikasian yang cukup populer digunakan. Yaitu geotextile non woven sebagai pencegah tanah longsor. Lalu bagaimana geotextile non woven untuk perkuatan tebing dapat bekerja?

Geotextile Non Woven Sebagai Perkuatan Tebing

Material ini akan diaplikasikan dalam beberapa layer untuk menambah efektifitas dari material ini sebagai perkuatan tebing. Ketinggian dan jarak antara geotextile dengan material timbunan akan disesuaikan dengan kondisi, dan keperluan tebing yang akan dibangun. Lalu ujung dari material geotextile akan dilipat dan dimasukan kedalam layer geotextile yang ada di atas nya. Yang membuat seluruh permukaan tebing akan tertutup oleh material ini. Oleh karena itu geotextile dapat berperan sebagai perkuatan tanah longsor sekaligus pencegah erosi pada tebing.

Metode serupa dapat diaplikasikan pada geotextile woven yaitu saudara terdekat dari material ini. Namun dalam pengaplikasian nya geotextile woven memiliki kelemahan yang cukup fatal, yaitu tidak membiarkan air untuk masuk ke dalam tebing atau setidaknya membatasi ari untuk masuk. Hal tersebut dapat terjadi karena geotextile woven memiliki sifat kedap air. Tanah yang tidak memiliki kelembaban yang cukup akan membuat tanah tersebut menjadi gempur dan tidak memiliki ketahanan yang baik. Yang pada akhirnya akan membuat tebing menjadi cukup berbahaya untuk semua orang yang ada di sekitar tebing.

Namun skenario diatas dapat dihindari dengan menggnakan geotextile non woven yang memiliki sifat tembus terhadap air. Sifat tembus air ini dapat membiarkan air untuk masuk kedalam tebing dengan intensitas yang wajar. Oleh karena itu dapat melembabkan tanah sehingga longsor dapat terhindar dengan lebih efektif.

Fungsi Drainage Cell Dalam Vertical Garden

 

 

"Vertical Garden"

Daerah perkotaan yang padat dan penuh solusi terkadang membuat banyak orang untuk membuat taman mereka sendiri untuk menjernihkan udara sekitar rumah dan memperintah rumah. Namun membuat taman di tengah kota besar bukanlah hal yang mudah, lahan yang terbatas terkadang menjadi penghalang terbesar untuk membuat taman di rumah mereka sendiri. Sekalipun ada lahan yang dapat di buat taman, harga tanah tersebut bisa sangat mahal sehingga orang mulai malas untuk mengeluarkan uang ekstra hanya untuk membuat taman.

Namun sebenarnya ada sebuah konsep taman yang tidak membutuhkan lahan yang besar bahkan tanah kurang dari satu meter pun bisa di bangun sebuah taman yang megah, konsep taman seperti apa itu?

Mengenal Konsep Vertical Garden

Vertical garden adalah sebuah konsep taman yang cukup unik. Karena kebanyakan konsep taman berada di permukaan tanah, sedangkan vertical garden di bangun secara vertikal ke atas mengikuti dinding yang ada. Dengan itu vertical garden bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang menginginkan sebuah taman dengan kebutuhan lahan yang minim. Walaupun konsep taman ini sangat berbeda dengan konsep taman pada umumnya. Ternyata vertical garden memiliki keindahan yang tidak kalah bagus dengan taman yang ada di darat. Vertical garden sendiri memiliki 2 jenis utama yang masing masing memiliki keunikan tersendiri. Apa saja jenis tersebut?

  • Living Wall

Jika kamu suka dengan taman vertikal yang memiliki banyak jenis di dalam nya, vertical garden jenis living wall bisa menjadi solusi. Vertical garden jenis ini memang memiliki sisi estetika yang lebih tinggi karena jenis tanaman yang lebih beragam dan juga pola yang bisa dibentuk sesuka hati. Karena itu konsep green wall banyak digunakan untuk bangunan bangunan formal karena memiliki kesan rapi namun tetap indah. Kamu juga bisa memvariasikan living wall dengan elemen air seperti air terjun mini dan air mancur. Living wall sendiri memiliki proses pembuatan yang lebih rumit namun semua itu bisa terbayarkan dengan hasil dari living wall yang indah.

  • Green Facades

Green facades adalah jenis kedua dari vertical garden. Jenis green facades memiliki bentuk yang berbeda dari living wall karena green facades biasanya hanya ditanami satu jenis tanaman saja. Serta tanaman yang ditanam di green facades adalah jenis tanaman rambat. Tanaman akan ditanam di dasar tembok lalu akan dibiarkan sampai tanaman rambat tersebut bisa tumbuh dengan sendirinya. Walaupun terdengar monoton sebenarnya green facades memiliki sisi estetika yang sangat menarik, cocok untuk kamu yang ingin memiliki sentuhan alam liar di pekarangan rumahmu.

 

"Vertical Garden"

 

Apa Peran Drainage Cell Dalam Vertical Garden?

Vertical garden mungkin terlihat seperti sebuah solusi untuk kamu yang menginginkan taman dengan lahan yang sempit, namun mengandalkan tembok rumah sebagai penyangga tanaman bisa berdampak buruk bagi tembok tersebut. Karena semen beton tidak memiliki ketahanan yang tinggi terhadap air maka membangun taman vertikal bisa membuat kelembaban pada tembok dapat meningkat. Hal tersebut akan membuat tembok menjadi lapuk dan lambat laun akan menyebabkan kerusakan pada tembok rumah.

Selain itu jika keadaan hujan deras tanaman bisa terendam oleh air yang tertampung pada wadah, tentu hal tersebut bisa menjadi masalah pada tanaman dan dapat membuat pembusukan pada akar tanaman. Hal seperti itu tidak akan terjadi pada taman biasa karena air secara otomatis akan meresap kedalam tanah dan air akan tertampung di mata air jauh di dalam tanah.

Maka dari itu drainage cell dapat mengambil peran dalam situasi tersebut. Drainage cell dapat dipasang secara vertikal maupun horizontal. Drainage cell pada vertical garden bekerja dengan cara membantu mengalirkan air menuju tanah dengan sangat baik. Karena drainage cell memiliki 70% ruang kosong. Air yang tadi nya terkumpul di geotextile akan meresap kedalam drainage cell dan membawa air jatuh kebawah.

Selain itu pula drainage cell memiliki peran sebagai separator antara tembok rumah dan vertical garden. Yang dapat mencegah air untuk meresap kedalam tembok rumah dan merusak struktur tembok. Serta bobot yang ringan dari drainage cell tidak akan membebani tembok secara berlebihan. Maka dari itu penggunaan drainage cell dalam vertical garden bisa menjadi pertimbangan untuk kamu yang mau membangun vertical garden dirumahmu.

Penjelasan Geogrid Tipe Uniaxial

 

"Geogrid"

Material konstruksi pastinya sangat penting untuk kebutuhan konstruksi dan setiap alat atau bahan konstruksi pasti memiliki jenis, ciri khas dan kegunaannya masing masing. Namun kali ini kami akan membahas salah satu jenis dari material konstruksi kami yaitu produk dengan tipe uniaxial.

Sebelum itu kita akan meringkas kembali pengertian dari geogrid ini.

Material produk ini adalah material yang membentuk salah satu lembaran berbentuk rakitan yang berlubang dengan pengaplikasiannya yang dimana geogrid dihamparkan di atas tanah dasar untuk menciptakan struktur tanah yang lebih kuat atau lebih jelasnya geogrid berfungsi sebagai perkuatan pada sebuah material-material konstruksi tertentu seperti geotextile yang berguna sebagai pemisah, filtrasi, penghalang, dan lain sebagainya.

Dalam geotextile juga terdapat dua macam komponen yang melibatkan mekanisme dalam pemindahan suatu tegangan, yakni pada gesekan tanah horizontal pada permukaan grid. Selain itu, produk juga memiliki fungsi yang sangat penting untuk melengkapi berbagai material yang dibutuhkan.

Maka dari itu Terdapat dua macam dari produk ini yang menjadikan perbedaan tersendiri, yakni produk uniaxial dan produk biaxial. Namun kali ini kami akan menjelaskan untuk tipe uniaxialnya.

Produk Uniaxial

Produk uniaxial adalah salah satu jenis produk yang digunakan untuk aplikasi perkuatan tanah, dinding, lereng curam, stabilitas lereng, timbunan tanah diatas lunak, dan lain sebagainya. Dari sekian banyaknya penerapan produk uniaxial, kebanyakan produk yang satu ini diterapkan di perkuatan  lereng. Hal ini untuk memberikan kekuatan pada lereng tersebut supaya tetap terjaga dengan baik.

Selain itu, produk uniaxial juga bisa membantu memberikan perkuatan pada sistem slope reinforcement. Hal ini dapat menjadikan bangunan lebih efektif, anda bisa membangun lereng yang lebih tinggi dan tegak lurus dengan menggunakan produk tipe uniaxial. Meski tebing yang dibuat menjulang tinggi akan tetap kokoh bila diterapkan produk uniaxial pada suatu bangunan.

Salah satu andalan dari geogrid uniaxial ini adalah kuat tarik yang dimilikinya dapat menjulang tinggi. Selain itu, kemuluran creep yang rendah juga menjadi andalan produk uniaxial dalam melakukan proses pembangunan. Untuk kasus longsoran geogrid juga ditempatkan pada lapisan tanah. Dengan lapisan yang dilakukan secara beruntun menjadikan tanah lebih stabil dan mendistribusikannya menjadi kuat tarik.

 

"Geogrid"

Lalu kenapa harus memilih geogrid tipe uniaxial?

Geogrid uniaxial juga menyediakan fungsi penguatan pada dinding dan lereng. Geogrid mempunyai kelebihan 100% tahan UV dan tidak akan berkarat, luntur, atau terdegradasi di bawah sinar matahari langsung. Maka dari itu geogrid uniaxial ini sangat direkomendasikan untuk konstruksi membangun tebing dan sebagainya. Selain itu material ini juga dapat mengandalkan solusi yang berkinerja lebih tinggi dan tahan lama untuk dinikmati pada generasi mendatang.