Geogrid
Mengenal Material Produk
Produk ini adalah material HDPE yang memiliki fungsi utama sebagai perkuatan tanah dan juga penstabil tebing untuk menghindari erosi disertai tanah longsor. Untuk beberapa jenis geogrid tertentu juga dapat diaplikasikan sebagai base stabilisator untuk perkuatan di permukaan tanah yang datar. Material geogrid memiliki bentuk seperti bukaan yang bertujuan untuk menciptakan efek interlocking antara tanah timbunan dan geogrid itu sendiri. Sedangkan untuk jenis bukaan jadi geogrid sendiri memiliki beragam jenis. Diantaranya ada geogrid uniaxial, geogrid biaxial, serta geogrid triaxial.
- Produk Biaxial
Produk jenis ini memiliki bukaan berbentuk pesegi. Jenis ini digunakan sebagai bahan stabilisasi dan perkuatan pada tanah dasar yang lunak, seperti daerah rawa, berlumpur dan gambut. Cara kerja nya produk jenis ini melalui Interlocking sehingga lapisan timbunan yang diatas nya memiliki kekakuan yang tinggi dan mudah dilakukan pemadatan.
- Produk Uniaxial
Jenis geogrid yang satu ini memiliki bentuk garis memanjang yang ideal digunakan untuk material penahan tanah yang baik. Geogrid jenis Uniaxial masih bekerja melalui interlocking namun memiliki perbedaan kuat tarik yang lebih tinggi dan kemuluran creep yang lebih rendah, sehingga Produk Uniaxial ini dapat membangun lereng lebih tinggi dan tegak walaupun pada area yang terbatas.
- Produk Triaxial
Jenis produk triaxial memiliki bentuk bukaan segitiga sama sisi dengan ukuran bukaan yang lebih kecil. Oleh karena itu produk triaxial memiliki kemampuan interlocking yang lebih besar jika dibandingkan dengan uniaxial dan biaxial. Karena itu jenis produk ini lebih cocok untuk diaplikasikan pada tanah cenderung gempur dan memiliki stabilitas yang rendah.
Mengenal Material Geotextile
Geotextile adalah material turunan geosintetik yang terbuat dari Polyester (PET) atau Polypropylene (PP). Dengan bahan baku yang seperti itu membuat material ini memiliki pengaplikasian yang cukup luas dengan jenis yang memiliki perbedaan yang sangat besar. Secara garis besar material geotextile memiliki pengaplikasian untuk perkuatan tanah lunak, filterisasi sistem drainase, separator material timbunan, serta pencegah erosi dan perkuatan tebing buatan. Material geotextile memiliki dua jenis yang sangat populer, apa saja jenis dari geotextile tersebut?
- Geotextile Woven
Geotextile Woven adalah material yang berbentuk anyaman. Sekilas ciri fisik nya seperti anyaman karung beras namun geotextile woven ini memiliki kuat tarik, kuat tusuk, dan kuat sobek yang tinggi. Yang biasanya material penyusun dari Geotextile Woven adalah Polypropylene (PP) atau Polyester (PET).
Fungsi utama dari Geotextile Woven adalah sebagai perkuatan tanah lunak. Geotextile Woven mempunyai tensile strength atau daya tarik yang tinggi, sehingga tidak mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah dasar yang lunak. Tensile strength yang tinggi dari Geotextile Woven dapat sangat berguna untuk proyek konstruksi yang mengandalkan kekuatan tanah
- Geotextile Non Woven
Berbeda dengan Geotextile Woven. Geotextile Non Woven adalah salah satu jenis Geotextile yang memiliki bentuk seperti lembaran namun dengan struktur yang tidak ditenun atau dianyam (non woven). Dalam dunia industri, Geotekstil Non Woven juga dikenal dengan nama filter fabric. Geotextile Non Woven juga memiliki bahan baku yang sama seperti Geotextile Woven yaitu terbuat dari plastik Polypropylene (PP) atau Polyester (PET).
Jenis geotextile non woven memiliki kemampuan untuk menjadi filtrasi air untuk berbagai jenis pengaplikasian. Oleh karena itu jenis pengaplikasian dari geotextile non woven cenderung efektif pada pelapis sistem drainase dan mencegah longsor pada tebing buatan.
Perbedaan Geotextile Dan Produk ini
Kalau dilihat secara sekilas material geotextile dan geogrid memiliki persamaan yang sangat besar, yaitu sebagai perkuatan tanah yang tidak sesuai dengan standar berdiri nya sebuah bangunan diatasnya. Namun walaupun memiliki tujuan yang sama, kedua material ini memiliki perbedaan pada jenis tanah yang diperkuatnya.
Material geotextile tidak memiliki celah bukaan seperti geotextile oleh karena itu geotextile lebih efektif untuk diaplikasikan pada tanah lunak cenderung basah, seperti tanah berlumpur, tanah rawa, tanah liat. Sedangkan untuk geogrid memiliki bukaan yang berfungsi sebagai pengunci material timbunan dengan geogrid. Oleh karena itu material geogrid lebih efektif untuk diaplikasikan pada tanah gembur cenderung kering atau bahkan bukan tanah sama sekali seperti kerikil agregat.